Majene, TVRISULBARNEWS- Guna melestarikan tarian tradisional Mandar, sejumlah siswi dari beberapa sekolah menengah pertama di Kabupaten Majene diajarkan tarian tradisional.
Seperti diketahui tarian tradisional merupakan salah satu kekayaan budaya suatu daerah, namun perkembangan teknologi dan pengaruh budaya luar menjadikan keberadaan dan kelangsungan kekayaan kebudayaan lokal menjadi terancam punah, salah satunya tarian tradisional. Saat ini remaja -remaja termasuk anak sekolah sudah lebih cenderung mengenal dance akibat pengaruh teknologi informasi yang terus berkembang seperti k-pop dan lain-lain.
Hal ini kemudian menjadi alasan pihak Museum Mandar Majene menggelar pelatihan tari tradisional kepada sejumlah siswa-siswi sekolah menengah pertama di Majene melalui kegiatan belajar bersama di Museum. Sebanyak 9 sekolah menengah pertama di Majene mengirimkan masing-masing 6 siswinya untuk diajarkan tarian tradisional oleh praktisi tari tradisi Mandar.
Konsep pengenalan dan upaya pelestarian tari tradisi melalui kegiatan belajar di Museum ini merupakan kegiatan yang harus dilakukan secara berkelanjutan sebab pengenalan hasil dan karya kebudayaan tradisi berupa tari harus diajarkan secara langsung dan terus dilatih serta rutin dilakukan agar tidak hilang”
“Kegiatan belajar di Museum juga sebagai upaya agar tingkat kunjungan ke museum meningkat, museum juga harus menjadi ruang promosi daerah agar ruang publik seperti Museum Mandar Majene dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh generasi muda untuk berkegiatan positif, berkreasi dan berwisata sambil belajar”.Ungkap Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Majene, Afiat Mulwan.
#Ads