TVRISULBARNEWS-MAMUJU., Seorang karyawati di salah satu perusahaan tambang di Mamuju, Sulawesi Barat, melaporkan dua atasannya ke pihak kepolisian karena dugaan kasus pencabulan. Namun Naasnya, korban malah dipecat setelah melaporkan dugaan pencabulan tersebut ke pihak berwajib.
“Setelah saya melaporkan aksi bejat atasan saya di Polda Sulbar kontrak kerja saya langsung di putuskan oleh pimpinan perusahaan,” ungkap F korban pencabulan pada wartawan di salah satu warkop di Mamuju, Sabtu (22/6/2024).
Korban mengaku heran karena pemutusan kontrak kerja tidak berlandaskan alasan jelas, dan seharusnya mendapatkan pesangon setelah diberhentikan bekerja.
“Persoalan tidak diperpanjang kontrak saya sudah koordinasi dengan pihak Disnaker Mamuju, melalui telepon. Pihak Disnaker menunggu laporan saya secara resmi,”ujar korban.
Korban berharap proses pemutusan kontrak yang dilakukan oleh pihak perusahaan tambang secara sepihak bisa ditangani oleh pihak Disnaker Mamuju, dan pihak perusahaan harus membayar pesangon.
“Pihak perusahaan seharusnya membayar pesangon kepada saya karena kontrak tidak diperpanjang dengan alasan tidak jelas. Saya diputus kontrak dipicu laporan saya masukkan di Polda Sulbar kepada dua orang atasan saya di perusahaan,”ujar F kepada wartawan.
Sebelumnya, Seorang karyawati inisial F yang bekerja di perusahaan tambang di Mamuju, Sulawesi Barat, mengaku dicabuli oleh 2 orang pimpinannya di tempat dia bekerja. peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke Polda Sulbar, sejak Tanggal 30 Mei 2024 lalu. namun hingga saat ini kedua pelaku belum di proses hukum.
“Saya sebagai korban pencabulan sangat kecewa karena sudah melapor. namun, kedua pelaku belum diproses hukum. Saya harap polisi segera menahan kedua pelaku”,Harap Korban.(IHM)
