MAJENE, TVRISULBARNEWS – Upaya menjadikan event budaya sebagai modal promosi wisata, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Majene, masukkan Sandeq Race dan Festival Sayyang Pattudu dalam kalender event.
Hal ini terungkap disela-sela penyelenggaraan kajian ilmiah dan pendataan keramologi di Museum Mandar Majene, 23 November 2023.
“Majene yang memiliki sejumlah objek wisata Sejarah seperti bangunan peninggalan kolonial dan event kebudayaan yang menjadi modal dalam upaya promosi wisata terutama wisata Sejarah. Ada 2 event yang menjadi agenda tahunan dan menjadi kalender event yakni Sandeq Race dan Festival Sayyang Pattudu’” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Rustam Rauf.

Kekayaan Sejarah budaya dan hasil peradaban menjadi modal dalam hal pengembangan kebudayaan dan kepariwisataan, tak hanya sekedar sebagai bahan kajian dan pelestarian tetapi juga memiliki nilai dalam mendorong promosi ekowisata dan ekosejarah yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi daerah, tambah Rustam Rauf.
Sementara itu salah seorang pemerhati Sejarah Sulawesi Barat Tamalele mengatakan Sulawesi Barat memiliki kekayaan wisata Sejarah dan kebudayaan salah satunya peninggalan keramik kuno yang saat ini menjadi bahan koleksi di Museum Mandar Majene.
“Budaya keramik atau poselin bermula dari pengolahan gerabah yang dilakukan secara tradisional dan di daerah Mandar banyak terdapat lokasi pengrajin gerabah yang dilakukan secara turun-temurun seperti di daerah Oting Polewali Mandar dan dari keramik kuno yang ditemukan diwilayah Sulbar dapat menjadi bahan kajian dan penelitian terkait hubungan kebudayaan antar wilayah Mandar dan wilayah lain di zaman dahulu” ungkap Tamalele yang juga sejarawan Mandar.