TVRISULBARNEWS- MAMUJU| Belasan keluarga nasabah bersama dengan sejumlah LSM berunjuk rasa di kantor BNI Cabang Mamuju, meminta asetnya dikembalikan atau tidak dilelang. Kamis(19/12/2024)
Nasabah Hajjah Saoda yang juga pimpinan mengaku rugi 300 juta akibat asetnya dilelang oleh BNI Mamuju, padahal rutin melakukan pembayaran angsuran.
“Kami merasa dirugikan karena aset kami yang dijaminkan untuk mengambil kredit dilelang pihak BNI. Akibatnya kami saat ini kesulitan untuk biaya hidup,” ungkap Hj Saoda,
Hj Saoda, menambahkan, saat ini sawah kami yang merupakan tempat hidupnya puluhan keluarga di pasangi garis polisi. Akibatnya puluhan keluarga tersebut kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Akibat ulah pihak BNI bukan hanya saya yang dirugikan puluhan keluarga juga dirugikan karena tempatnya mencari nafkah di beri garis polisi oleh oknum,” bebernya.
Lebih jauh dia mengatakan, lelang yang dilakukan oleh pihak BNI dinilai tidak sesuai prosedur, dia masih membayar cicilan kredit dan perkara kredit tersebut masih bergulir perdatanya.
“Kasus perdatanya masih bergulir namun pihak BNI sudah melelang aset saya,” kesal Hj Saoda.
Dalam aksinya belasan keluarga korban mendesak agar pihak BNI mengembalikan aset mereka yang di lelang oleh BNI.
Pihak BNI Cabang Mamuju, menerima aspirasi puluhan keluarga nasabah. Pihak BNI berjanji menyelesaikan persoalan nasabah dengan baik.
“Kami akan menyelesaikan persoalan nasabah, kami tidak akan merugikan nasabah. Dalam waktu dekat kami akan menghadirkan bagian yang bertanggung jawab soal nasabah yang bermasalah,” ujar Pincab BNI Mamuju, Andi Edi Sulaeman(*)
