TVRISULBARNEWS – MAMUJU | Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Sulawesi Barat menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Optimalisasi Pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah serta pendampingan Aplikasi Menara Masjid SE Sulawesi Barat di Aula Asrama Haji Transit Mamuju, pada Kamis, 27/02/2025, pagi.
Kegiatan FGD ini difokuskan kepada Unit Pengumpul Zakat OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan para UPZ Masjid dibawah lingkup BAZNAS Provinsi Sulawesi Barat.
Ketua BAZNAS Provinsi Sulawesi Barat Bapak Ahmad, SE dalam sambutan menyampaikan bahwa FGD ini dilaksanakan untuk penguatan sinergi BAZNAS dan Pemerintah Provinsi dalam peningkatan pengumpulan ZIS dan tata kelola pencatatan dana umat serta penerapan Aplikasi Menara Masjid khusus untuk UPZ Masjid yang nantinya akan didampingi oleh pemateri dari BAZNAS Kabupaten Barru.
“Seluruh dana yang terkumpul harus tercatat melalui Baznas. Sinergi ini harus dilakukan, agar data-data pendanaan yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga yang melakukan open donasi dapat terpantau. Tujuan utama kegiatan ini juga adalah optimalisasi pengumpulan ZIS lingkup pemprov Sulawesi Barat dalam mendukung program pemerintah seperti stunting dan kemiskinan ekstrem. Diharapkan kedepannya program-program pemberdayaan bisa terus ditingkatkan dengan mengoptimalkan potensi Zakat Infak dan Sedekah dilingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat”, pungkas Ahmad
Ketua Baznas Sulbar mengharapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dapat mendukung tata kelola BAZNAS daerah se Sulawesi Barat.
“Harapannya kedepan, sinergi pemerintah daerah dapat mendukung secara penuh tata kelola BAZNAS Daerah se Sulawesi Barat”, tutupnya.
Kabid Bimas Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat Herul Musa, menyampaikan bahwa kegiatan hari ini merupakan ikhtiar kita dalam rangka meningkatkan pengumpulan zakat, infak dan sedekah khususnya di lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
“Pengumpulan zakat sejak di syariatkan memang tidaklah mudah, bahkan sejarah mencatat sejak awal-awal syariat zakat ini terjadi banyak gesekan-gesekan dan perlawanan. Niat baik tidak cukup, harus didukung dengan regulasi dan langkah-langkah strategis dan pendekatan persuasif. Sehingga niat baik membayar zakat menghasilkan sesuatu yang baik pula. Juga dibutuhkan peta potensi zakat perwilayah, sebagai rujukan kerja-kerja pengurus Baznas sehingga capaian bisa terukur. Kementerian agama siap berkolaborasi untuk mengoptimalkan potensi zakat yang ada, apalagi Menteri Agama juga menekankan agar agama ini bisa menjadi pendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat”, jelasnya.
Kepala Biro Kesra Ariyanto mewakili Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat saat membuka kegiatan FGD menyampaikan bahwa para pengelola UPZ lingkup pemerintah Sulawesi Barat dapat memahami secara baik tentang zakat dan tata kelolanya. Dalam Kegiatan ini juga dilakukan pendampingan Aplikasi Menara Masjid yang akan didampingi oleh Pemateri dari BAZNAS Barru sebagai penerapan teknologi untuk tata kelola dana khususnya di masjid, agar kedepannya tata kelola keuangan masjid bisa dilakukan dengan transparasi berbasis teknologi melalui Aplikasi Menara Masjid”, ujarnya.
Kegiatan FGD Optimalisasi Pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah dan Pendampingan Aplikasi Menara Masjid ini di laksanakan dalam dua Sesi. Sesi pertama untuk UPZ OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan sesi kedua pendampingan Aplikasi Menara Masjid khusus untuk UPZ Masjid. Kegiatan FGD ini turut dihadiri oleh para pimpinan BAZNAS Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat, diantaranya pimpinan BAZNAS Kabupaten Mamuju, BAZNAS Kabupaten Mamuju Tengah, BAZNAS Kabupaten Pasangkayu dan BAZNAS Kabupaten Polman. Jumlah peserta kegiatan FGD ini sekira 90 orang, terdiri dari 40 perwakilan UPZ OPD dan 50 perwakilan UPZ Masjid.(rls)
