Tvrisulbarnews.com – Mamuju, Senin 5 Mei 2025 – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Sulbar Menolak Tambang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulawesi Barat. Aksi ini menuntut pencabutan izin tambang pasir yang dinilai merugikan masyarakat dan lingkungan di berbagai wilayah.
Aliansi ini terdiri dari masyarakat yang berasal dari Silaja, Pasangkayu, Karossa, Mamuju Tengah (Mateng), Kalukku Barat, Desa Beru Beru, hingga Tappalang. Mereka menyuarakan penolakan terhadap aktivitas pertambangan pasir yang dinilai mengancam kampung halaman serta sumber penghidupan warga.
“Kalau tidak dicabut, kami tidak akan pulang. Ini menyangkut hidup kami. Kampung kami dan sumber penghidupan kami akan dirampas,” tegas Zulkarnain, koordinator aksi.
Aksi pada hari ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan. Sebelumnya, masyarakat telah melakukan protes di tingkat desa, kecamatan, hingga menyuarakannya ke DPRD. Penolakan ini sendiri sudah berlangsung selama tiga tahun, terutama di Desa Beru Beru dan Kalukku Barat.
Menurut Zulkarnain, DPRD Sulbar telah mengeluarkan surat rekomendasi kepada Gubernur untuk mencabut izin tambang, karena ditemukan berbagai pelanggaran prosedural dan hukum. Namun hingga kini, aktivitas tambang disebut masih terus berlanjut dan masyarakat masih mengalami gangguan.
Aksi ini juga memakan korban. Beberapa peserta aksi mengalami luka-luka, termasuk ibu-ibu yang pingsan, serta warga yang mengalami tangan terkilir dan lecet.
Para demonstran masih bertahan di depan kantor gubernur dan menunggu Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, untuk menemui mereka secara langsung.
#KI